Tegal - Lidah para pencicip kopi di Kota Tegal, dalam tahun kedepan bakal termanjakan sajian kopi dari para Barister handal terdidik yang akan penuhi Tegal menuju kota Wisata.
Perubahan wajah Kota Tegal yang diproyeksikan menjadi kota wisata tersebut memang perlu berbanding lurus dengan penyediaan sumber daya manusia yang mumpuni dalam pemenuhan pelayanan terhadap para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Peluang Tegal menuju kota wisata, setidaknya direspon Direktur Politeknik Trisila Dharma Kota Tegal, Prayitno, SE, MM dimana lembaganya menyelenggarakan pendidikan Diploma 1 Barista.
"Kopi sudah menjadi minuman favorit di semua kalangan anak muda sehingga secara otomatis barista menjadi profesi yang harus didalami secara detail, " ungkap Prayitno kepada Jurnalis Indonesia Satu usai mengikuti acara Penutupan Pelatihan HILLSI Peduli di Riez Palace Hotel, Kota Tegal, (Kamis, 17/2/2022).
Kopi memang sudah menjadi minuman sehari-hari. Untuk minum kopi yang enak disebuah kedai kopi, perlu ditangani tangan-tangan terampil seorang Barista yang mempunyai pengetahuan dasar dan technical skill.
Seniman kopi yang punya pengetahuan tentang kopi dan juga bisa membuat, menghias dan menyajikan kopi untuk pelanggan terutama wisatawan jago ngopi.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
"Art tentang kopi berkembang mengikuti kreatifitas anak muda sehingga perlunya diadakan pendidikan secara formal di politeknik, " jelas Prayitno.
Kemampuan technical skill dan pengetahuan tentang kopi seorang Barista semisal mengetahui perbedaan rasa kopi. Kopi Arabika yang memiliki rasa lebih asam jika dibandingkan kopi Robusta. Perbedaan ukuran gilingan biji kopi, susu yang tepat untuk steaming susu serta metode seduh kopi.
Baca juga:
Rudi Tingkatkan Mutu Pendidikan Batam
|
Dengan technical skill dan pengetahuan dasar yang baik seorang Barista dapat bekerja dapat menyajikan kopi dengan baik dan keseimbangan rasa yang pas.
"Peluang kerja menjadi seorang barista terbuka lebar dan menjanjikan mengikuti perkembangan industri pariwisata dan perhotelan, " pungkasnya. (Anis Yahya)